Syarat Menikah dengan WNA di KUA

Bagi kalian yang punya pacar ber-warganegara asing alias Bule dan akan berencana menikah di Indonesia, berikut adalah beberapa prosedur yang harus kamu siapkan berdasarkan dari pengalamanku, simak ya. 

Syarat Menikah dengan WNA di Indonesia

Aku dan suami telah menikah resmi di Jakarta yang kemudian akan kami daftarkan juga secara resmi di negara asal suamiku yaitu Australia. Karena kami muslim maka kami mendaftarkan pernikahan kami di KUA. Dokumen yang harus disiapkan adalah sebagai berikut,

Dokumen WNI :

•        Copy KTP;
•        Copy AKTA Kelahiran;
•     Copy Kartu Keluarga;
•        Surat Keterangan Belum Menikah diatas materai 6000;
•        Form N1, N2, N3, N4 (dari Kelurahan daerah asal CPP/CPW);
•        Pass Photo 4x6 dan 3x4 background biru (4 lembar);
•        Copy KTP Orang Tua;
•        Copy KTP Saksi CPW & CPP (Laki-Laki, Baligh & Muslim).

Dokumen WNA :

•       Copy Passport;
•       Copy Visa/Ijin Tinggal;
•       Copy Akta Kelahiran;
•       Copy Surat Keterangan boleh menikah dari Kedutaan (NCI);
•     Copy Sertifikat Mualaf;
•        Pass Photo 4x6 dan 3x4 background biru (4 lembar);
•        Copy Passport Orang Tua;
•        Copy Perjanjian Pranikah (Kalau Ada).

Semua Dokumen berbahasa Inggris harus terlebih dahulu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia di penterjemah tersumpah. Ini dibutuhkan untuk menghindari kesalahan pencatatan nama, gelar ataupun informasi lain pada buku nikah dan dokumen lainnya. Hindari juga untuk memberikan berbagai dokumen yang asli kepada pihak KUA, karena sangat berisiko terhadap keamanan dokumen tersebut.

Surat Numpang Nikah

Pesta pernikahan kami diselenggarakan di Puri Caping Gunung Taman Mini Indonesia Indah ini artinya kami menikah di luar domisili KTPku sehingga kami harus membuat surat Rekomendasi Numpang Nikah dari KUA asal tinggalku yaitu KUA Jakarta Timur yang ditujukan pada KUA wilayah TMII yaitu KUA Cipayung. Jadi bagi kalian yang akan menikah di wilayah luar dari domisili KTP kamu diwajibkan untuk membuat Surat Numpang Nikah ini. Prosedurnya mudah, hanya dengan menyerahkan semua persyaratan dokumen yang aku sebutkan diatas dan menyiapkan biaya administrasi sebesar IDR 50.000.

Pendaftaran Nikah ke KUA

Setelah semua persyaratan dokumen lengkap, sebaiknya melakukan pendaftaran ke KUA minimal satu bulan sebelum hari pernikahan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika ada dokumen yang salah dan terjadi kepadatan musim nikah.

Biaya Pernikahan yang tercantum pada situs resmi Kementerian Agama adalah IDR 600.000 jika kamu melangsungkan akad nikah diluar jadwal kantor KUA yaitu sabtu/minggu/hari libur nasional. Sedangkan untuk biaya akad nikah yang dilangsungkan di KUA pada hari kerja senin-jumat biayanya gratis. Pembayaran ditransfer ke rekening pemerintah yang direkomendasikan oleh KUA. Setelah itu slip pembayaran diserahkan kembali kepada KUA. Jangan lupa untuk meminta nama dan nomor telepon penghulu yang bertugas, agar bisa berkomunikasi secara teknis menjelang hari pernikahan.

Satu minggu setelah kami mendaftarkan pernikahan, KUA Cipayung menghubungi kami untuk datang mengikuti pengarahan bagi calon pengantin. Kamipun datang satu minggu sebelum hari pernikahan dikarenakan suamiku baru tiba di Indonesia satu minggu sebelum hari pernikahan kami. Selain diberikan pengarahan, suamiku diajarkan bagaimana mengucapkan Ijab Kabul dan karena dokumen suamiku tidak sempat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka kami diminta untuk membantu proses pencatatan nama dan informasi lainnya pada buku nikah dan dokumen-dokumen lain agar tidak terjadi kesalahan pencatatan.

Tata Cara Menjadi Mualaf di Bali

Suamiku sudah menjadi mualaf sejak tahun 2016 saat masih tinggal di Bali. Dari rekomendasi seorang teman yang tinggal di Bali, akhirnya suamiku memutuskan untuk menjadi mualaf di salah satu mesjid yang berada di Kerobokan, Bali. Berikut adalah beberapa persyaratan untuk menjadi mualaf berdasarkan pengalaman saat menemani suami menjadi mualaf di Mesjid “Mukti Santosa” Kerobokan, Bali :

• Membuat surat penyataan masuk islam bermaterai 6000;
• Pass Photo 4x6cm dan 3x4cm masing-masing sebanyak 2 lembar;
• Copy passport 1 lembar;
• Mendapat Sertifikat memeluk agama Islam di hari yang sama saat ikrar syahadat;
• Biaya Administrasi seikhlasnya.

Sebelum mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat, imam mesjid yang dibantu oleh salah seorang pengurus mesjid yang bisa berbahasa inggris memberikan tuntunan dan pelatihan kepada suamiku. Dengan dihadiri 7 orang saksi termasuk aku dan teman suamiku, alhamdulilah Ikrar berjalan lancar dan suamiku resmi menjadi seorang mualaf serta mendapatkan sertifikat memeluk agama Islam dengan nama Islam “Adam Malik”. 

Perjanjian Pranikah (Prenuptial Agreement)

Perjanjian Pranikah disepakati sebelum dilangsungkanya pernikahan. Perjanjian ini tidak hanya mengatur kewajiban dan hak atas anak ataupun harta masing-masing pasangan, tetapi perjanjian ini juga menjaga hakku sebagai WNI untuk bisa mempunyai properti tanpa dibatasi oleh negara. Negara akan membatasi pasangan beda negara yang tidak mempunyai perjanjian pranikah untuk mempunyai properti, peraturan ini dibuat pemerintah agar tanah-tanah di Indonesia tidak dikuasi warga asing, karena banyak WNA yang menikahi WNI hanya agar bisa mempunyai properti di Indonesia. Tanpa adanya Prenup WNI juga tidak bisa mengajukan pinjaman atau kredit melalui Bank, karena biasanya Bank akan meminta akta prenup jika status WNI tersebut menikah dengan WNA. Aku dan suami sepakat untuk membuat perjanjian pranikah di salah satu Notaris di Bali yaitu dengan Notaris Uswaty Yusida, SH. Biaya pembuatan sebesar IDR 2.500.000 dan sudah termasuk dengan biaya pendaftaran untuk tercatat di pengadilan setempat. Isi Pasal-pasal yang terdapat di dalam pernup tentu saja berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Ijin dari Kedutaan (CNI : Certificate of No Impediment to Marriage)

Salah satu syarat wajib yang harus dilengkapi oleh WNA untuk menikah resmi di KUA adalah surat keterangan dari kedutaan masing-masing negara yang menyatakan bahwa si WNA bisa menikah, berstatus single atau pernah menikah dan tidak sedang terikat dalam pernikahan, yang biasanya disebut dengan CNI (Certificate of No Impediment to Marriage). Suamiku membuat CNI di kedutaan Australia yang berada di Renon, Bali, dengan melakukan perjanjian melalui telepon terlebih dahulu. Syarat pembuatan adalah membawa passport, mengisi form yang diberikan oleh petugas kedutaan  dan membayar biaya sebesar IDR 900.000. Sertifikat ini akan jadi dalam waktu satu minggu, selain dapat diambil langsung di kedutaan, sertifikat ini juga bisa dikirim melalui pos. Karena kami hanya 4 hari di Bali maka kami memilih untuk dikirimkan melalui pos ke Jakarta.

 

VISA atau Ijin tinggal WNA di Indonesia

Syarat selanjutnya yang wajib dilengkapi oleh si WNA adalah Visa. Bagi WNA yang memang sudah menetap di Indonesia, mereka bisa melampirkan surat ijin tinggal seperti KITAP atau KITAS, sedangkan bagi WNA yang tidak tinggal di Indonesia seperti suamiku, maka harus melampirkan copy visa saat kunjungan terakhir di Indonesia dan mengirimkan copy VISA terbaru saat sudah tiba di Jakarta.

Semoga tulisan ini bisa membantu kalian yang akan menikah di KUA dengan WNA khususnya Australia. 

Selamat menempuh hidup baru!